Fall 2011

Para Pemburu mengabdikan diri untuk menyelesaikan tugas-tugas berbahaya, mulai dari menjelajahi wilayah-wilayah dunia yang belum dipetakan hingga menemukan barang-barang dan monster langka. Sebelum menjadi seorang Pemburu, seseorang harus lulus Ujian Pemburu—proses seleksi berisiko tinggi di mana sebagian besar pelamar berakhir cacat atau lebih buruk, meninggal dunia.

Para peserta ambisius yang menantang ujian terkenal itu memiliki alasan masing-masing. Apa yang mendorong Gon Freecss yang berusia 12 tahun adalah menemukan Ging, ayahnya dan seorang Pemburu. Percaya bahwa dia akan bertemu ayahnya dengan menjadi seorang Pemburu, Gon mengambil langkah pertama untuk menempuh jalan yang sama.

Selama Ujian Pemburu, Gon berteman dengan mahasiswa kedokteran Leorio Paladiknight, Kurapika yang penuh dendam, dan mantan pembunuh Killua Zoldyck. Meskipun motif mereka sangat berbeda satu sama lain, mereka bersatu untuk tujuan bersama dan mulai menjelajah ke dunia yang berbahaya.

Yukiteru Amano adalah seorang siswa SMP pemalu yang secara teratur mencatat kegiatan sehari-harinya dengan menuliskan semua aktivitasnya di ponselnya—sebuah buku harian digital. Meskipun tidak memiliki teman di sekolah, Yukiteru sering terlihat mengobrol dengan teman-teman khayalannya, Deus Ex Machina, dewa ruang dan waktu; dan pelayan Deus, Mur Mur.

Suatu suatu hari, Yukiteru terbangun dan mendapati beberapa kejadian di hari itu ditampilkan secara preemptif di ponselnya. Meskipun awalnya menganggapnya sebagai kebetulan, ia perlahan menyadari bahwa kejadian-kejadian yang tertulis di ponselnya sebenarnya terjadi di masa depan. Setelah menghabiskan seharian memanfaatkan aset baru ini, Yukiteru mengetahui bahwa teman sekelasnya, Yuno Gasai, memiliki buku harian yang serupa.

Saat keduanya bekerja sama untuk mengalahkan seorang pengejar aneh dan kembali ke rumah masing-masing, Deus Ex Machina menjelaskan bahwa mereka—bersama 10 kontestan lainnya—telah diseret ke dalam permainan bertahan hidup yang pemenangnya akan menjadi penerus sang dewa. Tanpa pilihan lain, Yukiteru dan Yuno harus menggunakan ponsel mereka—yang sekarang disebut “Buku Harian Masa Depan”—untuk bertahan hidup dalam battle royale yang tak kenal ampun ini.