Setelah kematian ayahnya dan kehancuran desanya di tangan perampok Inggris, Einar menginginkan kehidupan damai bersama keluarganya di ladang yang baru dibangun kembali. Namun, takdir punya rencana lain: desanya diserbu sekali lagi. Einar menyaksikan tanpa daya saat bangsa Denmark yang merampok membakar tanahnya dan membantai keluarganya. Para penjajah menangkap Einar dan membawanya kembali ke Denmark sebagai budak.
Einar berpegang teguh pada kata-kata terakhir ibunya untuk bertahan hidup. Ia dibeli oleh Ketil, seorang pemilik budak dan tuan tanah yang baik hati yang berjanji bahwa Einar dapat memperoleh kembali kebebasannya sebagai imbalan karena bekerja di ladang. Segera, Einar bertemu dengan rekan barunya dalam bercocok tanam—Thorfinn, seorang budak yang sedih dan melankolis. Saat Einar dan Thorfinn bekerja sama menuju kebebasan mereka, mereka dihantui oleh dosa masa lalu dan tipu daya masa kini. Namun, mereka terus berjuang, meraih secercah harapan, penebusan, dan kedamaian di dunia yang tidak adil dan tidak kenal ampun.